Campak pada Anak: Cara Penularan, Gejala, serta Cara Pengobatannya
Diperbarui jam: 20:04

Campak merupakan salah satu penyakit menular yang sering menyerang anak-anak dan dapat menimbulkan komplikasi serius bila tidak ditangani dengan baik. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan biasanya ditandai dengan munculnya ruam pada kulit, demam, serta batuk.
Walaupun vaksinasi sudah tersedia, campak masih bisa muncul terutama pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap. Oleh karena itu, penting bagi Anda sebagai orang tua untuk memahami bagaimana campak menular, mengenali gejalanya sejak dini, serta mengetahui cara pengobatan yang tepat.
Cara Penularan Campak pada Anak
Campak adalah penyakit yang sangat mudah menular. Virus penyebab campak menyebar melalui percikan cairan dari saluran pernapasan penderita, baik saat batuk, bersin, maupun berbicara. Penularan juga bisa terjadi ketika anak Anda menyentuh benda atau permukaan yang sudah terkontaminasi virus, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Virus campak dapat bertahan di udara maupun di permukaan benda hingga beberapa jam. Hal ini membuat anak yang belum memiliki kekebalan atau belum divaksinasi berisiko tinggi terinfeksi bila berada di lingkungan yang sama dengan penderita. Masa inkubasi campak biasanya berlangsung antara 10 hingga 14 hari setelah paparan. Dalam masa ini, virus berkembang di tubuh anak meskipun gejala belum terlihat jelas.
Oleh karena tingkat penularannya yang tinggi, satu orang penderita campak dapat menularkan virus kepada banyak orang di sekitarnya. Itulah mengapa imunisasi campak menjadi langkah pencegahan paling efektif yang harus Anda perhatikan sejak dini.
Gejala Campak
Gejala campak pada anak biasanya muncul bertahap dan dapat dikenali dengan jelas bila Anda memperhatikannya dengan saksama.
Pertama, anak akan mengalami demam tinggi yang berlangsung beberapa hari. Demam ini sering disertai dengan gejala awal lain seperti batuk kering, pilek, serta mata merah yang sensitif terhadap cahaya. Pada fase ini, anak juga bisa menunjukkan tanda kecil berwarna putih keabu-abuan di bagian dalam pipi, yang dikenal sebagai bintik Koplik.
Selanjutnya, dalam 3 hingga 5 hari setelah gejala awal, ruam merah khas campak akan muncul. Ruam ini biasanya bermula dari wajah, kemudian menyebar ke leher, badan, tangan, hingga kaki. Ruam yang timbul dapat membuat kulit anak terasa gatal atau tidak nyaman.
Selain itu, anak sering kali terlihat lesu, kehilangan nafsu makan, serta mengalami iritabilitas akibat rasa tidak enak badan.
Penting bagi Anda untuk segera mengenali gejala campak sejak dini, karena komplikasi bisa muncul terutama pada anak dengan daya tahan tubuh rendah. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain diare, infeksi telinga, hingga radang paru-paru.
Pengobatan Campak
Hingga saat ini belum ada obat khusus yang dapat membunuh virus campak secara langsung. Namun, pengobatan dapat dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah memastikan anak cukup beristirahat dan mengonsumsi cairan dalam jumlah cukup agar tidak mengalami dehidrasi. Selain itu, pemberian makanan bergizi penting untuk membantu sistem imun melawan infeksi.
Dokter biasanya akan merekomendasikan obat penurun panas untuk meredakan demam, serta obat batuk atau pilek sesuai kebutuhan. Pada beberapa kasus, anak yang terinfeksi campak juga dianjurkan untuk mendapatkan suplementasi vitamin A. Vitamin A terbukti dapat mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan.
Bila gejala campak pada anak Anda tampak semakin berat, seperti kesulitan bernapas, kejang, atau tanda dehidrasi parah, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Perawatan di rumah sakit mungkin dibutuhkan bila kondisi anak mengarah pada komplikasi serius.
Selain pengobatan, pencegahan tetap menjadi langkah utama. Vaksinasi campak yang diberikan sesuai jadwal imunisasi merupakan cara paling efektif untuk melindungi anak dari infeksi. Bila lingkungan sekitar terdapat kasus campak, pastikan anak Anda tidak kontak langsung dengan penderita untuk mengurangi risiko penularan.
Campak pada anak merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan dapat menyebar dengan sangat cepat. Penularan terjadi melalui percikan cairan pernapasan maupun kontak dengan benda yang terkontaminasi. Gejala campak biasanya diawali demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, kemudian diikuti ruam merah khas yang menyebar di seluruh tubuh.
Walaupun tidak ada obat khusus untuk membunuh virus campak, Anda dapat membantu anak pulih dengan memberikan perawatan suportif berupa istirahat cukup, hidrasi, serta makanan bergizi. Pemberian vitamin A juga sering disarankan untuk mempercepat pemulihan.
Jangan lupa selalu kunjungi Brobali.com untuk mendapatkan informasi menarik lainnya