Skip to main content

Desa Panglipuran Bali | Rute, Tiket Masuk, Foto Terbaru

desa panglipuran bali

Bosan dengan wisata pantai yang ada di Bali ? dan ingin mencari alternatif wisata lainnya?, walaupun ada banyak sekali tempat wisata di Bali yang tak kalah menarik selain pantainya, namun masih banyak juga wisatawan yang tidak tahu tentang objek wisata tersebut, salah satunya Desa Panglipuran.

Desa Panglipuran terletak di Kubu, Kabupaten Bangli, selama ini sebagian besar wisatawan yang mengunjungi Desa Panglipuran adalah wisatawan asing.

Tapi semenjak Desa Panglipuran digunakan sebagai tempat shooting salah satu FTV minat wisatawan domestik menjadi lebih meningkat.

foto desa panglipuran

pemandangan desa panglipuran. foto : @ihroem_graphy30


Apa Yang Menarik Di Desa Adat Panglipuran ?

Udara di kawasan Desa Panglipuran bisa dibilang cukup sejuk dan segar karena berada di ketinggian sekitar 600 – 700 meter diatas permukaan laut.

Pada tahun 1995 Desa Panglipuran dijadikan sebagai contoh pertama kali seperti apa bentuk desa wisata di Indonesia itu.

Selain itu Desa Panglipuran juga pernah mendapatkan penghargaan “Kalpataru” yaitu sebuah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya untuk melestarikan lingkungan sekitar di Indonesia, kalpataru merupakan bahasa sansekerta yang berarti “pohon kehidupan

desa panglipuran bali
pemandangan desa panglipuran saat ada upacara adat. foto : @onetoy_

Oh iya guys, FYI, apabila kita ingin mengunjungi Desa Panglipuran ini, waktu yang sangat tepat adalah pada saat beberapa hari sebelum hari raya galungan, hari raya galungan merupakan hari raya besar umat hindu yang diperingati setiap 6 bulan sekali.

Saat itu kita bisa melihat rumah rumah warga yang didepannya terdapat penjor (batang bambu yang diujungnya dihiasi dan ditancapkan didepan rumah) membuat pemandangan di kawasan desa menjadi lebih menarik terlebih lagi kita akan melihat perempuan-perempuan desa yang membawa banten menuju ke pura desa.

“Panglipuran” sendiri diambil dari kata bahasa Bali “pengeling pura” yang berarti tempat suci yang ditujukan untuk para leluhur, makna ini terlihat dari kehidupan warga di Desa Panglipuran ini yang mengedepankan kerukunan antar masyarakat desa.

Apabila kamu pertama kali datang ke Desa Panglipuran, kamu akan melihat arsitektur bangunan rumah yang mirip satu sama lainnya.

Desa Panglipuran memiliki luas kurang lebih 112 hektar, di Desa Panglipuran ini terdapat satu jalan utama. Jalan utama desa menuju arah ke Pura Penataran di bagian utara yang terletak di tanah paling tinggi di kawasan desa tersebut.

foto pura di desa panglipuran
gerbang pura di desa panglipuran. foto : @randy_mn

Sekitar 40% dari area Desa Panglipuran digunakan sebagai hutan bambu, karena masyarakat di Desa Panglipuran ini berprofesi sebagai petani, peternak dan pengrajin anyaman bambu.

Ciri khas dari Desa Panglipuran terletak pada angkul – angkul (pintu gerbang) rumah penduduknya yang terlihat seragam.

Ada sekitar 76 angkul – angkul yang berjajar rapi dari ujung utara hingga selatan desa. Angka 76 ini menunjukan 76 keluarga utama atau pengarep.

Walaupun penduduk Desa Panglipuran adalah pemeluk agama hindu, namun warga Desa Panglipuran tidak menggunakan upacara pembakaran mayat atau ngaben, jadi apabila ada seorang yang meninggal di Desa Panglipuran ini akan langsung dikuburkan.

Sekitar pintu gerbang masuk Desa Panglipuran, terdapat sebuah area atau batas desa yang bernama “catus pata” yaitu sebuah ruang terbuka yang terdapat taman, fasilitas masyarakat dan Balai Desa yang digunakan untuk menyambut tamu seperti kita.

Memasuki area Desa Panglipuran, suasana terasa asri dengan pemandangan rumah rumah warga di samping kiri dan kanan jalan yang saling berhadapan, motor harus diparkirkan ditempat parkir sebelum masuk ke desa jadi udara sangat segar bebas dari polusi.

Karena itu kawasan Desa Panglipuran sangat bersih bebas dari sampah di sepanjang jalan, jadi apabila kamu ingin membuang sampah sembarangan disini, silahakan berpikir dua kali ya.

Bagi kamu yang mencari tempat wisata untuk keluarga dan anak-anak, Desa Panglipuran sangat disarankan untuk menjadi salah satu destinasi favorit yang wajib dikunjungi saat berlibur ke Bali.

Jangan tanya soal potensi wisata desa ini karena Desa Penglipuran terkenal dengan adatnya yang unik serta memiliki frekuensi perayaan keagamaan yang sangat tinggi hingga kini Desa Panglipuran menjadi salah satu tempat wisata favorit di Bali.




Batas Desa Panglipuran :
Utara : desa adat kayang
Selatan : desa adat Gunaksa
barat : Tukad atau sungai
Timur : desa adat Kubu

foto minum kopi di desa panglipuran
minum kopi di desa panglipuran. foto : @wellyray



Harga Tiket Masuk Desa Panglipuran (HTM):
Untuk bisa memasuki kawasan Desa Panglipuran kita akan dikenakan tiket masuk sebesar;
WNI
Rp. 15.000/orang (Dewasa)
Rp. 10.000/orang (Anak-Anak)

WNA
Rp. 30.000/orang (Dewasa)
Rp. 25.000/orang (Anak-Anak)


Akomodasi (Penginapan)
Untuk masalah penginapan, sudah terdapat banyak penginapan bertipe home stay atau villa di sekitar kawasan desa, jadi kamu tidak perlu kawatir.






Lokasi Desa Panglipuran: 

Desa Panglipuran terletak di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, Bali
  • 44 km dari pusat kota Denpasar melalui Jl. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra (1 jam 13 menit)
  • 56 dari Bandara Ngurah Rai melalui Jl. Prof. Dr. ida Bagus Mantra (1 jam 29 menit)
  • (perkiraan waktu tempuh jika tidak ada kendala)





Rute Menuju Desa Panglipuran

Akses menuju Desa Panglipuran bisa dibilang cukup mudah, dari bandara Ngurah Rai kamu bisa melalui jalan By Pass Ngurah Rai, kemudian menuju jalan By Pass Ida Bagus Mantra hingga ke perempatan jalan Pantai Siyut lalu belok ke kiri. 

Dari Jalan Pantai Siyut perjalanan dilanjutkan menuju jalan Raya Tulikup kemudian lewat Jalan Taman Bali hingga sampai di Kota Bangli.

Dari Kota Bangli kamu tinggal cari Jalan Nusantara hingga menemuka pertigaan kemudian belok kiri (ada tanda petunjuk arah “Objek Wisata Penglipuran Traditioanl Village”). Ikuti saja jalan tersebut hingga kamu sampai di pintu gerbang Desa Panglipuran.

Atau kamu bisa melihat di Google Maps.





Tips Berlibur Ke Desa Panglipuran

  • Sangat jarang untuk menemukan sarana transportasi umum menuju desa panglipuran, metode terbaik adalah dengan menyewa mobil atau motor, bagi kamu yang belum pernah ke Desa Panglipuran bisa menyewa mobil + sopir untuk mengantarkan anda ke tempat tujuan.
  • Setelah puas berkeliling kita bisa mencoba minuman khas desa panglipuran yaitu loloh cemceman, terbuat dari perasan daun cemceman rasanya seperti air tape namun berwarna hijau, minuman tradisional ini sangat populer disini, bisa mengembalikan stamina kita setelah lelah berkeliling.





Wisata Terdekat Dari Desa Adat Panglipuran (-1 Jam) :

Pura Besakih (53 menit)
Pura Besakih merupakan pura terbesar di Bali, Pura Besakih juga menjadi pusat dari pura-pura lain di Bali. Ditambah lagi arsitekturnya yang indah membuat Pura Besakih selalu berhasil menarik hati wisatawan.

Ubud (53 menit)
Ubud adalah salah satu daerah paling favorit di Bali, ada banyak sekali kegiatan seru yang bisa kita lakukan di Ubud, salah satunya adalah melihat pemandangan sawah terasering khas Bali.




Jangan lupa selalu kunjungi Brobali.com untuk mendapatkan informasi menarik lainnya
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar